menyusuri ruang di langit tinggi
terkadang angin suam meniup lalu
pejam mata ini seketika
tetap aku berjalan di atas pelangi
kerna tahunya aku
aku tidak bersendiri
aku berjalan bersama si biru
oh angin suam
kejamnya engkau
menendang2 jantungku dari dalam
peluklah aku angin suam
agar aku bisa tenang
di penghujung pelangi ini
ada butiran emas
namun hutan rimba pula harus aku susuri
dan akan aku tetap susuri
dan akan kita tetap susuri
wahai si biru
tatkala kau jatuh
peganglah sayapku
ku bawa tinggi dari situ
kerna kau si biru
jantungku